Tips agar Bidan Laris di Kota-Kota Besar



Oleh : Ni Putu Ayu Oktaviani Astuti

Saya dapat membaca artikel di suatu situs internet yang mengatakan bahwa “Bidan Tugasnya di Pelosok, Dokter di Kota?”, kalau dipikir-pikir pada era modern saat ini, khususnya di kota-kota besar, dokter spesialis kandungan atau yang lebih keren disebut dokter obsgyn lebih memiliki pamor yang lebih dibandingkan bidan dimata para ibu-ibu. Hal ini paling banyak disebabkan karena masalah gengsi serta pandangan yang salah bahwa bidan tidak memiliki fasilitas selengkap dokter, bidan tidak seprofesional dokter dan bidan tidak se-keren dokter. Padahal bidan dan dokter sama-sama manusia dan sama-sama menuntut ilmu hingga perguruan tinggi. Bedanya bidan saat ini memiliki keterbatasan kewenangan dalam menangani pasien, dimana bidan hanya memiliki kewenangan seperti pertolongan pada ibu hamil patologi dengan abortus iminens, hipertensi gravidarum tingkat I, preeklamsia ringan dan anemia ringan, pertolongan persalinan abnormal seperti partus macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, laserasi jalan lahir derajat 1 dan 2, distosia karena inersia uteri primer, pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup retensio placenta dan infeksi ringan, pemberian pengobatan pada penyakit ringan, melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim letak normal, melakukan pencabutan alat kontrasepsi dibawah kulit tanpa penyulit, dan lain-lain. Sehingga jika bidan mendapatkan kasus yang melampaui kewenangannya, bidan merujuk pasiennya ke dokter maupun rumah sakit. Keterbatasan kewenangan bidan inilah yang membuat masyarakat memandang bidan tidak bisa apa-apa.
Untuk mencegah semakin turunnya pamor seorang bidan yang masih berada di kota-kota besar, maka bidan harus memiliki strategi dan trik-trik jitu tersendiri untuk memikat para ibu-ibu untuk mempercayai bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang sama baiknya bahkan bisa lebih baik dari pada dokter. Dari permasalahan ini, saya memiliki ide-ide mungkin bisa dikatakan ide cemerlang agar para ibu-ibu tertarik datang ke bidan meskipun di kota besar.
Yang pertama, bidan harus memiliki tempat praktik yang meyakinkan bahwa fasilitas dan pelayanannya berkualitas tinggi. Contohnya tempat praktik bidan itu bersih, dekorasi ruangannya menarik dan kalau bisa juga bertingkat, karena biasanya pemikiran masyarakat kota  jika tempatnya mewah maka mereka tidak gengsi untuk datang ketempat itu.
Kedua, lengkapi alat-alat dan bahan di tempat praktik yang dapat membantu pemeriksaan bidan yang komprehensif kepada pasiennya. Jangan lupa yang sederhana dan tidak melampaui kewenangan bidan. Alat yang bukan merupakan kewenangan bidan untuk memakainya adalah USG. Lengkapi pula fasilitas tempat praktik seperti kendaraan, untuk melayani pasien yang perlu dijemput maupun dirujuk.
Ketiga, bidan menambah pelayanan-pelayanan yang menarik dan pastinya pelayanan tersebut tidak dimiliki oleh dokter, sehingga pelayanan tersebut lain dari pada yang lain dan satu-satunya ada di tempat praktik bidan. Tetapi pelayanan yang diberikan sesuai dengan kewenangan bidan.  Contohnya senam ibu hamil, senam ibu nifas (sehabis bersalin), senam lansia, spa dan pijat baik wanita usia subur, ibu hamil dan ibu setelah melahirkan, spa dan pijat bayi, perawatan vagina dengan ratus vagina, perawatan tali pusat, perawatan payudara, pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, KB, deteksi dini kanker rahim dengan pap smear atau IVA test, pemeriksaan golongan darah dan Rh yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan ibu, pemeriksaan umur kehamilan,  deteksi dini kanker payudara, deteksi dini panggul sempit, konseling-konseling seperti konseling nutrisi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, teknik menyusui yang baik dan benar, ASI ekslusif, kesehatan reproduksi, seksualitas dan lain-lain.
Keempat, dari bermacam-macam pelayanan yang sudah tersedia, buatlah paket-paketnya. Sehingga, dengan pelayanan yang dipaketkan dan dibayar dimuka, pasien akan datang secara berkesinambungan. Kemudian informasikan paket dari pelayanan yang ada di tempat praktik dengan menggunakan spanduk di depan tempat praktik maupun dengan selembaran brosur disertai juga harga dan pentingnya paket-paket itu dan beri potongn harga pada paket-paket karena biasanya ibu-ibu tidak luput dari potongan harga tanpa menurunkan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan. Tapi ingat jangan sampai rugi ketika memberikan potongan harga, hitung dengan teliti jatuhnya harga ketika pelayanan itu digabungkan dalam satu paketkan. Beri juga bonus-bonus dari paket tersebut, sehingga ibu lebih termotifasi untuk mengikuti paket. Contohnya harga asli senam hamil satu sampai sembilan bulan Rp200.000,00 dan persalinan Rp700.000,00, kemudian senam hamil dan bersalin dipaketkan menjadi satu dalam paket seharga Rp850.000,00 ditambah dengan bonus perlengkapan bayi.
Kelima, jual kebutuhan ibu dan anak pada tempat praktik bidan. Seperti baju hamil, baju bayi, perlengkapan bayi, pompa ASI dan lain-lain. Jangan menjual susu formula karena melanggar aturan dan dianggap bidan tidak mendukung gerakan ASI eksklusif.
Keenam, berikan poin-poin setiap pembayaran yang dapat ditukarkan dengan barang-barang. Contohnya setiap kelipatan Rp50.000,00 mendapat 1 poin, kemudian sediakan barang seperti termometer yang dapat ditukarkan dengan 5 poin.
Ketujuh, ikuti kegiatan-kegiatan sosial dilingkungan sekitar tempat praktik, seperti arisan. Didalam kegiatan tersebut promosikan pelayanan yang diberikan di tempat praktik.
Kedelapan, berikan pelayanan yang ramah dan memuaskan kepada pasien, sehingga dengan demikian pasien memberikan informasi kepada teman-temannya bahwa di tempat praktik bidan pelayanannya bagus, ramah dan memuaskan. Kemudian layani juga jika pasien yang menginginkan pelayanan dengan kunjungan langsung kerumah pasien.
Kesembilan, jalinlah kerja sama dengan tenaga-tenaga yang sekiranya dapat membantu kinerja bidan praktik anda, misalkan rekan-rekan bidan, kader-kader kesehatan, pegawai salon yang mengerti pemijatan, pelatih senam, dan yang tidak kalah pentingnya juga kerja sama dengan Rumah Sakit yang terdekat dan memiliki fasilitas lengkap jika sewaktu-waktu perlu merujuk pasien.
Mungkin demikian ide yang saya punya bagi para bidan-bidan yang ingin atau yang sudah membuat tempat praktik di kota-kota besar. Selamat mencoba tips dari saya ini, jadi jangan menyerah bagi seorang bidan yang berada di kota-kota besar. Semoga dengan ide-ide saya ini juga bidan semakin meningkat pamornya dan diakui keberadaannya oleh sluruh masyarakat baik masyarakat menengah kebawah dan menengah keatas serta baik bidan yang berada dipelosok ataupun di kota-kota besar. Dan akhir kata jadilah bidan sekreatif mungkin, karena bidan kreatif dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.


Jangan lupa beri komentar dan isi buku tamu...
Disini anda juga dapat melihat-lihat berbagai macam produk seperti cabinet, celengan, mirror, dan lain-lain.. Silahkan lihat di Product Catalog,, Selamat melihat-lihat, jika anda berminat silahkan memesan dan menanyakan tentang produk melalui email langsung dan buku tamu blog ini.. Terima Kasih..

9 Responses so far.

  1. Anonim says:

    bagus bu bidan aku suka

  2. thank i like your page
    http://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/

  3. idenya keren-keren banget, semakin memotivasi saya sebagai seorang bidan untuk membukak klinik nantinya,

  4. Trimakasi idenyaidenya, aq syuka....👍

  5. Bagus juga,bisa jadi referensi bagi bidan2 yg buka praktek mandiri

  6. Bagussss bangeett,,,, nambah ide buat bidan yg mulai tersingkirkan keberadaannya.....

  7. Terima kasih...masukan yang sangat bermanfaat

Leave a Reply